Terkadang senyum itu bisa lahir dari teman-teman yang baru saja kamu kenal.
Jika kita banyak melewatkan waktu bersama, wajar jika banyak tawa yang terlepas.
Jika kita banyak berbagi bersama, wajar jika perpisahan menjadi beban.
Jika kita banyak berjalan bersama, tak heran jika tukar-menukar hadiah menjadi kebiasaan.
Tapi jika tidak? Saya bisa menghitung hari-hari yang saya lewatkan bersama dengan teman-teman Vietnam, Eungok-Ahn-Teuk ahn-Phuong, lima jemari itu pun tak sampai. Kami pertama kali bertemu saat mereka baru sampai di Seoul, dan pertemuan selanjutnya--sekaligus terakhir--adalah hari ini. Di lain itu, saya hanya berbagi senyum dan sapa dengan mereka, kendati kami berada di kampus yang sama.
Phuong, saya, dan Ahn. Sayang Eungok dan Teuk Ahn tak terpotret |