rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Rabu, 10 Oktober 2012

#NegaraOrangPart23: 한중일 하모니, East Asian Harmony

Dunia adalah kumpulan manusia-manusia. Maka jangan mengutuk jika ada pertengkaran, perkataan buruk,ataupun pertumpahan darah. Bermula saat Qabil membunuh Habil. Sama namun tidak sama, tidak sama tetapi berbeda.

Source:
http://blog.naver.com/jewelry1974?Redirect=Log&logNo=50141086016
Sejak saya memasuki kelas advance di  Institute of International Studies Kyunghee University (semacam lembaga bahasa), saya mulai merasakan adanya 'kesatuan' dan dominasi dari orang Korea, Jepang, dan China. Dari segi jumlah, mereka jelas menang. Ketika memasuki kelas advance Bahasa Korea, kebanyakan memang diisi oleh orang China dan Jepang. Tidak terlalu banyak ditemui murid dari negara lain. Contohnya, saya sebagai orang Indonesia terasing di antara orang China dan Jepang. Di kelas sebelah juga, ada satu orang murid Kazakhstan, ditengah kepungan China dan Jepang.


Hal ini wajar, mengingat mereka memiliki banyak kesamaan mulai dari fisik, filosofi hidup, dan bahasa yang digunakan. Konfusianisme sangat terasa di China dan Korea, dan mungkin juga Jepang walau tak seberapa. Aksara China juga dipakai di Jepang dan Korea walaupun kedua negara tersebut memiliki tulisan tersendiri. Maka dari itu, kosakata bahasa China, Jepang, dan Korea tidak jauh berbeda karena berasal dari karakter huruf China. Maka dari itu, tidaklah salah jika berkata bahwa ketiga negara tersebut berasal dari satu rahim.

Saat menghadiri Lomba Presentasi tentang Harmoni antara Korea-Jepang-China, maka saya bisa merasakan kesamaan di antara mereka. Terlepas dari motif saya menghadiri presentasi ini sebenarnya hanya untuk menunaikan kewajiban sebagai murid kelas advance yang harus hadir, saya cukup menikmati presentasinya-diselingi memposting #Garda10. Selain itu, saya juga cukup beruntung untuk bisa mendapatkan souvenir cuma-cuma :D.

Ada beberapa poin yang bisa saya tarik dari presentasi-presentasi yang dibawakan oleh para peserta. Tim yang mengikuti perlombaan ini merupakan percampuran dari orang China, Jepang, dan Korea di mana mereka menyampaikan aspirasi mereka tentang Korea-Jepang-China.

  1. Korea-Jepang-China berasal dari satu rumpun yang sama. Ketiga bangsa ini tergolong ras kulit kuning atau ras Asiatik Mongoloid. Ras ini memiliki ciri-ciri fisik mata sipit, kulit putih kekuningan dan berambut hitam lurus. Bahasa yang mereka gunakan pun hampir mirip, secara kosa kata maupun tata bahasa. Karena itu, tidak sulit bagi orang China ataupun Jepang untuk memahami bahasa Korea dan sebaliknya. Permasalahan bagi orang Jepang biasanya terletak pada lafal pengucapan, sedangkan bagi orang China terletak pada tata bahasa dan tingkat kesopanan bahasa. Mereka juga boleh dikatakan memiliki budaya yang hampir sama, apalagi ditambah kenyataan pengaruh Konfusius di China dan Korea. Mempelajari sejarah Korea sama saja dengan mempelajari sejarah China maupun Jepang, begitu juga sebaliknya.
  2. Sama fisik bukan berarti sama pikiran. Walaupun sama, bukan berarti tak pernah ada sentimen sensitif di antara Korea-Jepang-China. Sama seperti Indonesia dan Malaysia yang rawan konflik, Korea-Jepang-China juga memiliki beberapa catatan konflik. Yang terbaru, jelas tentang status pulau Dokdo. Jepang dan Korea sama-sama mengklaim pulau Dokdo sebagai milik mereka. Konflik antara Jepang dan Korea memang sudah berlangsung lama, ditambah dengan realita sejarah Jepang yang pernah menjajah Korea selama 35 tahun. Saat di kelas, terkadang kami mempelajari sedikit tentang sejarah Korea yang mau tidak mau menyinggung tentang penjajahan Jepang di Korea. Saat itulah saya merasa bahwa orang Jepang seperti dipojokkan. Dikenal dengan nasionalismenya yang tinggi, terkadang di program-program televisi Korea menyinggung masalah penjajahan Jepang ini dengan terkesan memojokkan Jepang. Saya tidak tahu apakah orang Jepang mengetahui negara mana saja yang zaman dahulu dijajah oleh Jepang. Seorang teman Jepang saya bahkan tidak tahu bahwa Jepang pernah menjajah Indonesia selama 3,5 tahun. Dia bahkan berkata, "Kalau begitu, banyakkah orang-orang yang tidak suka pada Jepang?". Karena jika melihat Korea, meskipun tidak separah dahulu, tetap saja saya merasa masih ada sentimen kebencian dan kesedihan akibat dijajah Jepang. Teman Jepang saya terkadang bercerita tentang perasaan mereka ketika orang Korea mulai berbicara masalah ini. Antara Jepang dan China pun tercatat ada beberapa konflik dalam hal ekonomi dan ketenagakerjaan.
  3. Adanya usaha memperkuat relasi antara Korea-Jepang-China. Inilah sesungguhnya tujuan diadakannya Lomba Presentasi ini. Menyadari kesamaan mereka yang tidak sama, mereka tahu bahwa harus ada usaha untuk memperkuat relasi antara Korea-Jepang-China. Menarik mempelajari presentasi mereka. Salah satunya adalah ide pembuatan aplikasi komputer dan smartphone tentang informasi ketiga negara yang diberi nama YTT (Yesterday Today Tomorrow) Asia. Di dalam aplikasi ini nantinya akan ada info tentang ketiga negara sehingga memudahkan bagi penduduk Korea-Jepang-China untuk melakukan perjalanan lintas negara. Selain itu, ada ide tentang Working Holiday. Saya kurang menangkap maksudnya apa, tapi kemungkinan ini tentang Working Holiday serentak di ketiga negara, sehingga di hari-hari tersebut dapat terjadi pertukaran penduduk (semisal pergi berlibur, dll) #cmiiw. Mereka memaparkan ide-ide mereka untuk memperbaiki dan memperkuat relasi antara Korea-Jepang-China
Selain presentasi tentang relasi Korea-Jepang-China, lomba kedua adalah penampilan karya (berupa video) tentang sentimen Korea-Jepang-China. Selama ini jelas terdapat sentimen-sentimen negatif di antara ketiga negara tersebut. Pernah mendengar ungkapan-ungkapan ini?

Korea--> China : Katanya di China orang ga usah capek-capek bikin skripsi ya? Tinggal diunduh lewat internet juga bisa.China--> Korea : Orang Korea kan pada oplas semua. Artisnya aja banyak yang oplas kan? Jangan-jangan kamu juga oplas ya?Korea--> Jepang : Eh, kok kamu seenaknya sih nge-klaim Dokdo? Itu kan punya orang Korea.

Walaupun sejarah mereka sudah berjalan sampai sejauh ini, sentimen-sentimen negatif di atas masih sering terdengar. Lewat video inilah masing-masing tim mengungkapkan kesalahpahaman yang ada di antara Korea-Jepang-China dan menyimpulkan bahwa itu hanyalah kesalahpahaman. Tidak bisa memang menyalahkan seratus persen sentimen tersebut, karena boleh jadi memang hal itu ada. Tapi, tidak bisa kita menelan sentimen tersebut bulat-bulat.

Ada juga satu video menarik lainnya, yaitu tentang perbedaan bahasa Korea-Jepang-China.  Seperti yang saya bilang di atas, memang banyak terdapat kesamaan bahasa Korea-Jepang-China, namun bukan berarti kesenjangan bahasa itu tidak ada. Jelas terjadi kesulitan berkomunikasi bagi ketiga orang penduduk tersebut ketika saling berkunjung. Namun, ada satu yang menyatukan mereka, yaitu aksara China (bahasa Korea: Hanja, Jepang: Kanji). Walaupun hanya melalui tulisan, mereka masih bisa berkomunikasi satu sama lain. Sama namun tidak sama, tidak sama tetapi sama.

Ternyata, dunia adalah kumpulan dari manusia-manusia. Sama seperti relasi antar-saudara, kita satu rahim, tapi bukan berarti kita tidak pernah bertengkar. Namun, walaupun kita sering bertengkar, bukan berarti isi pikiran kita tidak pernah sama. Begitu juga dengan hubungan Korea-Jepang-China maupun antara ras-ras sejenis lainnya. Miris memang ketika mendengar kata-kata "Kan saudara, kok bisa perang sih?". Tapi jika kita melihat ke dalam lingkungan terkecil kita-keluarga-hal itu mungkin kan? Hanya permasalahannya adalah bagaimana konflik itu tidak selamanya menjadi konflik dengan adanya pemecahan atau solusi.

2012년10월10일
노래 없이 흥겨운 날에...

9 komentar:

Big Leaf mengatakan...

oh.. gt ya. q jg baru tahu sensitifitas antara mereka. bagaimanapun sejarah ttp jd acuan dlm pijakan melangkah.
memang benar ucapan Bpk Prokamator kita, Ir Soekarno, "jas merah" jangan lupakan sejarah. ehm... di manapun sejarah memang benar2 berarti..

Unknown mengatakan...

Yoi mas,,
kalo saya jadi orang jepang saya mungkin bakalan sering sakit hati am orang korea,, :)

nizz mengatakan...

makanya aku agak miris kalo ngomongin sejarah Korea tapi ada orang Jepang ikutan dengerin.. pasti disinggungnya kan, jadi kasian sama orang Jepang yang ikutan dengerin, karena mereka kan nggak ikutan ngejajah -,-'

Unknown mengatakan...

Ya sbenernya yg namanya sejarah ga ad yg slah ataupun benar scra mutlak. Sejarah mmg sperti it adanya. Ga kasian sih sbnrnya kalo org jepang ikt dgerin, yg slah dan kasian ketika jepang benar2 dipojokkan. Oke jepang memang penjajah, tp kebencian masa lalu jgn dbw smpai skrg^^

Anonim mengatakan...

wezzzz...negara2 garda depan asia. klo brsatu bs jd eropa keok kali ya. yg pling menarik dri ketigany itu, mnurut pribadi, pnjagaan warisan budaya ditengah modernitas.

Unknown mengatakan...

iya mb,,mereka sadar akan persamaan dan perbedaan mereka, dan mulai menjembatani itu. bisa lebih dari eropa amerika memang. iya, nasionalisme 'sempit' (baca:nasionalisme negara sendiri) mereka kuat jadi budaya tetap dijaga, walau terasa abstrak

Alfi mengatakan...

Aku jadi inget asia tenggara, waktu backpaacker sama org thailand dibilang org malay, wkt di malay dibilang org thailand.. oke sodara2 asean pun jg sama, asean lbih beruntung malah, krn konflik sejarah tdk serumit asia timur . Katakanlah kamboja, negeri yg pernah dijajah thailand, tp mreka tdk membenci Thailand. Jd menrutku, north east Asia hrs blajar pd south east asia. Pernah kah qt dgar ktt asia timur raya? adany ktt asean, ktt asia timur dan pertemuan 6party. Oh ya ma, Aku jg kesel kdg sm org korea, benci jepangny buta bgt,yg dibenci hrusny pemerinthny bukan perseorangny, kalau masalah sjarah, jepang memang penjajahkan itu knyataan yg hrs dtrma olh bgs jepang.

Unknown mengatakan...

Iya..sejenis KTT itu mmg yg brusaha digagas sama mereka. krena itu mreka ngadain lomba2 kayak gitu.
Slain itu, memang bagus dg adanya ASEAN, tp kontribusinya yg kdg krg kerasa. Mskipun kdg kita mrasa stu dg org asia tenggara lainnya, ttp aja masih acuh jg..

BRAMA NALENDRA ANAK JAMBI mengatakan...

info yg sngt menarik :)