rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Sabtu, 18 Agustus 2012

#NegeriOrangPart15: Demilitarian Zone of Korea1 (The 3rd Tunnel)


Ada yang harus dibayar ternyata untuk sebuah ideologi dan 'persatuan'

Akhirnya saya berkesempatan membuat postingan tentang DMZ. Rasa tulisannya tentu saja berbeda dengan saat ketika saya baru saja pulang dari sana. Well, bagaimanapun juga, saya tahu bahwa saya harus memposting ini.

DMZ aka Demilitarian Zone, adalah tempat yang pertama kali teringat di otak saya ketika saya sampai di Korea. Saya sangat ingin mengunjungi Panmunjeom, perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara. Karena itu, ketika mendapatkan tawaran DMZ Tour gratis dari National Health Insurance Corporation (NHIC, 국민건강보험공단) Korea Selatan, langsung saja saya iyakan. Selain gratis (#kode mahasiswa), saya berharap bisa mendapatkan ilmu baru dari tur ini. 

Sekedar info, pergi ke DMZ bukanlah hal yang mudah. Kita harus mendaftar tur khusus DMZ yang biasanya diadakan oleh beberapa agensi travel. Biayanya juga lumayan waw, apalagi untuk ukuran mahasiswa. Harus ada minimal 30 orang jika ingin masuk ke DMZ.


Setelah diawali dengan info tentang asuransi kesehatan di Korea, siang pukul 12.30 kami langsung berangkat ke DMZ yang terletak di Paju, Provinsi Gyeonggi. Ada sekitar 3 tempat yang akan kami kunjungi, yaitu Imjingak (임진각), Dorasan Station (도라산역), dan The 3rd Tunnel (제 3땅굴). Sayang Panmunjeom tidak ada di sini.
Tugu (?) DMZ di depan jalan masuk Terowongan Ketiga
Tempat pertama yang kami kunjungi adalah The 3rd Tunnel. Terowongan ini adalah terowongan yang berada di bawah perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara. Terdapat 4 terowongan yang ditemukan hingga saat ini. Terowongan ketiga, ditemukan pada tahun 1978, digali oleh pihak Korea Utara untuk menginvasi Seoul dari bawah tanah. Terowongan ini hanya berjarak 52 kilometer dari Seoul, dan benar-benar menggambarkan suasana pada saat perang dingin antara Timur dan Barat waktu itu. 


Jalan masuk menuju terowongan. Kita bisa memasuki terowongan dengan monorail
Tugu yang mengimpikan persatuan dua daratan Peninsula
Pada awalnya, Korea Utara berdalih bahwa terowongan ini dibuat untuk mengambil bahan tambang yang ada di dalamnya. Namun, setelah dideteksi, tidak ada sama sekali bahan tambang yang terdapat di bawah terowongan. Sesungguhnya, ada tiga alasan yang dikemukakan oleh pemandu wisata terkait kebohongan Korea Utara ini, tapi saya hanya dapat mengerti satu poin di atas :).

Ada beberapa hal yang saya cermati dari adanya terowongan ini. Pertama, bahwa dahulu Korea Utara begitu gigih untuk menaklukkan Korea Selatan, terbukti dengan dibuatnya terowongan ini. Mereka berusaha untuk melumpuhkan Seoul dari bawah, yaitu dari saluran air. Saya berpikir, sebegitunyakah? Mungkin memang isu perselisihan Korea Selatan dan Korea Utara benar adanya. Karena jujur, sampai sekarang saya terus berpendapat bahwa sesungguhnya mereka tidak menginginkan ini.

Kedua, apakah yang sesungguhnya diinginkan oleh Korea Utara? Menginvasi lalu setelah itu? Akan ada kelumpuhan--jelas--di ibukota. Tentu bukan sekedar menjadikan seluruh daratan Peninsula menjadi berideologi komunis bukan? Saya berpikir, adakah impian menyatukan--melalui pelumpuhan--Korea Utara dan Korea Selatan untuk kemajuan Korea itu sendiri?

Ketiga, memang teritorial masih merupakan isu penting sekarang ini. Saya sempat berpikir bahwa penaklukan teritorial sudah berhenti, tapi ternyata tidak. Penaklukan secara ideologis memang lebih berkembang sekarang, tapi ternyata tetap saja ada negara yang berusaha untuk menaklukkan teritorial negara lain. Mungkin, ke depannya negara-negara tidak akan sama kondisi dan jumlahnya dengan sekarang dikarenakan penaklukkan teritorial yang masih merambat.

Yang saya sayangkan, tur ini tidak sepenuhnya netral. Wajar mengingat saya masih berada di Korea Selatan, sehingga terkesan ada pemojokan Korea Utara oleh Korea Selatan. Terkesan ada pendapat bahwa Korea Utara yang salah dalam perpecahan ini. Saya berusaha untuk netral, tapi jujur memang susah jika mendengar penjelasan oleh pemandu wisata.

Tapi, kita hidup untuk berpihak juga bukan?

Tabik.
2012년8월18일  오전 2:37

0 komentar: