rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites
Tampilkan postingan dengan label #Opini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label #Opini. Tampilkan semua postingan

Selasa, 19 Agustus 2014

Anggota Dewan yang Kusebut Ayah


Selamat Pagi Pak Dewan.
Hari ini sudah tanggal sembilan belas agustus, tapi aku tidak ingin berbicara tentang hari ini.
Aku ingin kembali mengingat kemarin.
Ya, kemarin tanggal delapan belas agustus.
Tanggal di mana aku terus berpikir apa yang bisa kuberikan untukmu di tanggal itu.
Di tanggal tersebut katanya dirimu sudah dilantik sebagai anggota dewan perwakilan rakyat daerah kota metro.
Dan di tanggal tersebut pula usia pernikahan dirimu dan ibuku sudah memasuki usia dua puluh tiga tahun.

Selamat Pagi Pak Dewan.
Kemarin, di hari pelantikanmu itu, sepatu jenis apa yang kau pakai?
Apakah kau mengenakan sepatu baru yang kau beli khusus untuk hari pelantikan tersebut?
Atau hanya mengenakan sepatu hitam lama yang kau semir hingga terlihat baru?
Aku cenderung memilih yang kedua.
Dengar-dengar, semakin lancip sepatu hitam yang dipakai oleh seorang birokrat atau politisi, semakin licin pula mereka terhadap jeratan hukum.

Wanna More.?

Kamis, 03 Juli 2014

Rendang, Mastin, dan Kacamata Pragmatik

http://rendangdenlapeh.com/wp-content/uploads/2013/12/Jual-Rendang-Online-Dalam-Kemasan-Dengan-Harga-Murah-Rasa-Enak.jpg

Suatu hari, saat Ummi saya bertandang ke Jogja, ia bertutur secara perlokusi.

Ummi : Nduk, itu tolong makanan yang ada di kotak makan itu dibuang aja, udah ga enak soalnya.
*Ummi saya membawa makanan yang ditaruh di kotak makanan, dan sudah basi di tengah perjalanan
 
Saya: Iya Mi, nanti ya.

Sekilas itu percakapan biasa, percakapan antara seorang Ibu dengan anak, di mana sang Ibu menyuruh anaknya untuk melakukan sesuatu. Ibu mengatakan A--dengan fungsi direktif (suruhan) termasuk di dalamnya--, si anak memahami kemudian berkata "Ya", sebagai langkah awal untuk melakukan apa yang disuruh si Ibu.

Ada yang salah? Saya pikir juga tidak sampai beberapa hari setelahnya.
Wanna More.?

Kamis, 01 Agustus 2013

Yang Berjalan dan Berbicara Terlebih Dahulu


Karakter di atas bermakna ‘kakak laki-laki’.  Tanda kotak di atasnya berarti mulut dan dua garis di bawahnya berarti kaki. Seseorang yang berjalan (dengan kaki) terlebih dahulu dan memimpin dengan kata-kata, terlebih ketika sang ayah tidak ada, ia adalah kakak (laki-laki).

Dalam budaya kita, agak sulit dipahami apa relasi antara mulut dan kaki sehingga bisa membentuk makna kakak. Tapi bagi orang China—yang kita disuruh berguru sampai ke sana—seorang kakak itu bukan hanya sekedar orang yang lebih tua daripada adiknya, tapi seseorang yang berjalan atau memimpin lebih dulu. Seorang kakak menjadi contoh ketiga setelah Ayah dan Ibu, bagi adik-adiknya.
Wanna More.?

Selasa, 04 Juni 2013

Ketika Separuh-Mitos pun ber-Trustworthy...

Alkisah seorang Bhisma, telah berjanji menjadi brahmacari, yaitu seseorang yang tak akan menikah seumur hidupnya. Ketika mengucapkan janji tersebut, Bhisma merengkuhnya dalam-dalam dan bersumpah tak akan mengingkarinya. Benar, ia memang benar-benar memegang teguh janjinya, meskipun Dewi Amba yang mencintainya datang kepadanya. Bhisma memang punya tanggung jawab untuk menikahi Dewi Amba, namun ia memilih untuk setia menjadi brahmacari. Karena ia sadar bahwa jika sumpah tersebut ia langgar, akan berakibat buruk pada negara dan keturunannya. Ia memegang teguh janji yang ia sematkan pada dirinya, melampaui jarak-jarak waktu yang ia putuskan untuk ia lewati, hingga titisan Dewi Amba yaitu Srikandi, melepaskan anak panah yang berarti menyelesaikan janjinya.

Cerita Bhisma Mahawira yang terangkum dalam epos Bharathayudha mungkin bukan merupakan cerita yang asing lagi. Bhisma terkenal sebagai seseorang yang memegang teguh janji dan amanah yang ia sematkan pada dirinya dan tahu betul apa akibatnya bila ia melalaikan amanah tersebut. Ada kesadaran di sini, yaitu kesadaran akan beratnya amanah. Suatu hal yang mungkin asing dan sulit ditemui pada zaman sekarang. Amanah di manapun kapanpun akan selalu menjadi hal yang berat, tapi manusia kini menganggapnya semakin enteng.

Wanna More.?