rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Sabtu, 18 Agustus 2012

#NegeriOrangPart19: Demilitarian Zone of Korea5 "Catatan Akhir Sebuah Perjalanan"

Pada akhirnya saya bisa merasakan kenapa masa-masa wajib militer (wamil) bagi seorang lelaki Korea itu merupakan masa yang menegangkan. Mereka menangis saat berangkat, dan menangis lagi saat pulang...


Credit:  http://www.worldatlas.com/webimage/countrys/asia/koreanpn.gif 
Pertama kali yang saya rasakan pada saat saya tiba di DMZ, adalah ketegangan. Bukan cuma dikarenakan melihat para tentara yang memegang senapan, tapi karena ada perbatasan di sana. Perbatasan yang suatu saat bisa terus ada, atau--lebih baiknya--menghilang seperti Tembok Berlin.


Jikalau saya menjadi orang Korea, mungkin saya juga akan harap-harap cemas. Cemasnya adalah bahwa akan ada perang yang tidak tahu kapan akan meletus, bahkan lebih menegangkan daripada perang itu sendiri mungkin. Tapi juga berharap tegang tersebut dikarenakan akan ada rekonsiliasi nyata.

Honestly, sesungguhnya saya bukanlah orang yang berharap penuh akan persatuan Korea Utara dan Korea Selatan. Melihat perbedaan yang ada di antara mereka saat ini, saya tak berharap adanya penyatuan secara de facto. Mungkin terkesan pesimistis, dan 'sedikit' terpengaruh akan keadaan politik Korea Selatan sekarang, tapi itulah yang saya rasa.*

Yang saya harap adalah, perang dingin antara dua Korea ini segera berakhir. Seakan dua sahabat yang lama tidak bertemu, bisa kembali saling bercengkrama, bisa saling mengunjungi satu sama lain, dan bisa saling membantu kembali. Tidak ada lagi dendam, tidak ada lagi ambisi menaklukkan.

Karena itu, saya tetap mengapresiasi dan berpartisipasi dalam kegiatan WPI (World Peace Inisiation) yang aktif mengampanyekan perdamaian untuk semua, salah satunya adalah penyatuan kembali Korea Utara dan Korea Selatan. Terkadang permasalahan intinya adalah kedua petinggi negara sama-sama tidak mau berjabat tangan. Karena itu, semoga dengan mereka melihat semua orang bersatu untuk menyerukan persatuan, mata mereka kembali terbuka dan memaafkan luka lama.

Bukan hanya untuk Korea, tetapi juga untuk dunia nantinya...

Tabik.
2012년8월18일  오전 4:19

*Catatan: partai politik pemenang pemilu di Korea Selatan beberapa saat yang lalu adalah partai yang tidak menginginkan persatuan kembali antara Korea Utara dan Korea Selatan

0 komentar: