Sebenarnya saya bertanya juga sih, sejak kapan saya jadi rajin memosting pengalaman jalan-jalan saya. Saya hobi berjalan-jalan --plesir yah maksudnya-- pun belum lama, baru pada saat saya memasuki kuliah dan menemui anak-anak yang super...
Bicara tentang kuliah, tiba-tiba saya sedih. Nanti pada saat saya pulang ke Indonesia, saya sudah punya dua angkatan adik kelas di bawah saya. ㅠ.ㅠ ㅠ.ㅠ ㅠ.ㅠ
Apa yang harus saya lakukan?~~~
Oke, lupakan.
Saya punya beberapa fase tipe tulisan ketika menulis di blog--apaan sih. Pertama, ketika saya masih SMA dan masih alay kimcil, tulisan saya benar-benar sulit dibaca. Perpaduan lembut dari tulisan besar dan tulisan kecil, konsonan dan konsonan, dan sebagainya yang membuat saya berpikir, pernahkah saya membuat tulisan seperti itu? Bahkan dulu saya pernah membuat blog khusus untuk tulisan2 alah--waktu itu dianggap belum alay--sampai akhirnya saya putuskan untuk digabung saja. Let's check malusebenarnyapostingulangpostinganini
Kedua, saya mulai sering memosting puisi dan cerpen. Saya suka sastra, dan dulu sering menulis sastra--rindu. Dan masa SMA saya adalah masa paling gemilang saya--saya rasa. Saya memiliki banyak ide untuk ditulis hingga menjadi sesuatu yang berbeda. Rindu masa-masa itu... Boleh dilihat... --Ya Allah,,postingan cerpen terakhir saya tahun 2009! betapa lamanya ㅠ.ㅠ--
Ketiga, ini fase yang cukup sebentar tapi saya alami juga. Memasuki dunia kampus, dapatlah saya gejolak kampus yang membumi. Saya pun mulai sering menulis opini yang berkaitan dengan permasalahan bangsa--apa sih. Benar ternyata, seiring dengan diskusi yang sudah sangat jarang saya jalani saat ini, susah menulis dengan irama yang sama seperti saat itu..
Dan fase Keempat, fase yang sedang saya jalani. Seiring kehidupan saya di Korea, saya pun mulai menulis tentang hal-hal yang ringan. Menulis tentang kehidupan saya, kehidupan orang-orang sini, hanya tentang apa yang saya lihat saya dengar dan saya rasakan. Lebih tepatnya, saya ingin berbagi sehingga tidak banyak kata-kata sulit yang saya lontarkan.
Meskipun masih terkesan abstrak, entah kenapa saya ingin nantinya membukukan catatan pengalaman saya di sini. Semoga...
Oke, sesungguhnya coretan di atas itu sangat tidak ada hubungannya dengan perjalanan saya ke Busan. Kalau kata dosen saya bilang, orang yang tidak punya konsentrasi pada satu hal 집중하지 못한 사람~~.
Oke (lagi) lanjut saja dengan A Trip to Busan
Jauh-jauh hari sebelum kami--saya dan dua orang teman--pergi ke Busan, kami memesan Free Shuttle Bus yang tersedia untuk tujuan Busan. Begini memang enaknya jadi orang asing di Korea, banyak fasilitas gratis ataupun diskon bagi orang asing yang mau plesir. :D Kami memutuskan untuk berangkat tanggal 23 Agustus dan pulang kembali ke Seoul pada tanggal 28 Agustus.
Permasalahannya muncul ketika saya dan teman sekamar saya--ikut ke Busan juga--harus pindah asrama pada tanggal 28 Agustus. Tentu kami tidak bisa pindah pada tanggal tersebut karena baru akan berangkat dari Busan pada tanggal 28 Agustus pukul 4 sore. Awalnya kami pun melobi pihak kantor asrama agar diizinkan untuk pindah tanggal 29 Agustus...
Tapi, pada akhirnya kami dipanggil oleh Representative Teacher untuk menyelesaikan masalah ini. Karena tidak bisa juga kalau kami pindah sebelum tanggal 28 Agustus, maka apa boleh buat kami harus mengubah jadwal kepulangan kami. Pada awalnya yang sudah bahagia berbunga-bunga karena tiket pulang pergi gratis, pada akhirnya harus merelakan uang untuk membeli tiket kereta tanggal 27 Agustus.
Oke, masalah pertama berkecipak--apa sih. Kesal sudah timbul duluan padahal saya ingin bersenang-senang di Busan.
Tapi tentunya rencana ini tidak bisa dibatalkan gara-gara bad mood kan? 콜! Akhirnya kami berangkat dengan Shuttle Bus gratis menuju Busan...! Walaupun kami harus berjibaku buat berangkat pagi-pagi...
Baru menyadari, bangun jam enam pagi di waktu liburan--apalagi di Korea--itu sangat susah ya?
2012년08월31일
Benar2 postingan tidak penting..
Saya tidak sanggup lagi melanjutkannya >.<
0 komentar:
Posting Komentar