Bukan, salah ketika saya mengira bahwa saya tidak akan membayangkan saat-saat seperti ini. Saya sadar ini adalah mimpi saya sejak menginjak sma, dan saya tahu bahwa sejak saat itulah saya membayangkan saat-saat seperti ini.
Korea. Akhirnya lepas landas juga.
Penat, jelas. Setelah melalui begitu banyak tahapan hingga pada akhirnya saya terduduk dalam pesawat Garuda Indonesia tujuan Incheon International Airport, Seoul. Proses seleksi, paspor, tiket, visa, dan urusan tetek bengek lainnya. Hingga saya sadari bahwa ternyata bukan persoalan mudah meninggalkan kampung halaman.
Paspor, Jalan Kaliurang—Jalan Solo, erotisme melawan panas dan ganas
Mulai dari mengurus paspor—yang sesungguhnya tidak bisa dikatakan sulit—namun cukup membuat waktu saya tersita. Proses pembuatan yang seharusnya hanya memakan waktu lima hari, molor menjadi enam hari. Apa alasannya sampai saat ini saya tidak tahu. Cukup berat melalui jalan Solo menuju kantor Imigrasi, terkadang dengan angkot—yang saya harus bertanya kepada kondektur—, terkadang dengan motor yang cukup membuat telapak tangan saya terbakar. Tapi ketika akhirnya paspor sudah ada di tangan, maka tidak ada kata lain selain lega. Lega akhirnya satu tahapan selesai.