Kadang saya
bertanya, kenapa Korea (Selatan) bisa berhasil seperti sekarang ini, dalam
konteks industri dan perekonomian? Banyak cerita yang sudah saya dengar,
seperti bahwa orang Korea giat, ‘cepat-cepat’, dll. Tapi tetap saja ketika saya
di sini, saya bertanya kembali, kenapa mereka bisa berhasil? Kadang saya
melihat, mereka tak jauh berbeda dengan orang Indonesia. Malah mungkin, seorang
pelajar kelihatan lebih sering bermain daripada belajar.
Namun, ada satu
yang akhirnya saya sadari dari prinsip keberhasilan orang Korea, yaitu prinsip 우리 (uri= kita). Orang Korea sering sekali menggunakan
kata ‘kita/kami’ daripada ‘saya’. Bahkan ketika makan bersama pun, prinsip ini
dipakai.
Awalnya saya
pikir tidak ada yang berbeda antara makan bersama orang Indonesia dan Korea.
Tapi ternyata tidak. Ketika pergi ke restoran Korea, seringkali saya menjumpai
satu wajan besar di atas meja makan pengunjung restoran. Misalnya kita memesan
nasi goreng, maka di satu wajan itulah nasi goreng akan di masak lalu di makan
bersama. Apa efeknya? Semua orang yang makan bersama, harus memesan menu yang
sama, karena ketika kita memesan menu yang berbeda, maka harus di meja yang
berbeda pula. Satu menu dimasak bersama dan dimakan bersama.
Rata-rata semua
masakan Korea dimasak dengan cara seperti ini, tteokbokki, nasi goreng, dll.
Satu hal yang belum pernah saya temui di Indonesia. Di Indonesia, kita bisa
memesan apapun yang kita mau, tak ada ‘paksaan’ untuk memesan satu menu saja. Tapi
di Korea, mau tak mau kita semua harus satu ‘visi’ dalam memesan makanan. Ada sensasi
tersendiri ternyata ketika kita melihat masakan langsung dimasak dalam satu
wajan, di depan wajah kita dan bersama-sama menikmatinya.
Terkesan
seperti ‘efek’ yang harus ditanggung ketika kita bersama-sama, tapi memang itu
bukan? Ketika melakukan suatu hal bersama-sama, ada ‘sesuatu’ yang harus
ditanggung bersama pula. Ketika makan bersama, ya kita harus memesan
menu yang sama, bukan mengandalkan ego dengan memesan sesuatu yang diinginkan.
Apa akibat
lainnya? Adanya musyawarah. Sebelum memutuskan apa yang mau dipesan, tentu saja
harus berunding dulu bukan? Karena dengan hanya adanya ‘satu menu’ bukan
berarti memuaskan satu orang saja, tapi semua pihak yang makan bersama. Agar setelah
makan bersama, yang ada hanyalah ‘kebersamaan’ yang semakin terjalin, bukan
malah rasa ‘kesal’ yang terpendam.
Salah satu
contoh ‘kekitaan’ lain orang Korea, seperti yang disebut oleh Kongdan Oh dalam
artikel “Bureaucracy and Think Tanks”, adalah tidak adanya pemisahan tempat
kerja dalam kantor-kantor perusahaan atau pemerintahan Korea. Kongdan Oh
menyebut ini sebagai “Collective Work Ethic”. Adanya satu ruangan besar di mana
tidak ada privasi, namun inilah yang membuat suasana kekeluargaan hidup dalam
lingkungan kerja. Lingkungan seperti inilah yang justru memacu setiap individu
untuk menunjukkan kemampuan maksimal mereka.
Etika 회식 (makan bersama di luar) yang terus dijaga sampai
sekarang juga merupakan salah satu contoh prinsip “kekitaan” orang Korea.
ketika saya membaca-baca buku pelajaran Bahasa Korea saya, sering saya jumpai
budaya makan di luar dalam lingkungan kerja orang Korea. Ketika ada pegawai
baru, ataupun ketika ada pegawai yang promosi jabatan, biasanya hal ini
dilakukan.
“Kita”, prinsip
yang mau tak mau akhirnya saya akui sebagai salah satu faktor keberhasilan
orang Korea. Maka, tak wajar ketika rakyat Korea bisa mengumpulkan emas senilai
2,2 milyar untuk menanggulangi utang negara mereka (awal tahun 1998). Satu
pikiran positif yang ditanamkan bahwa utang negara adalah utang bersama. Ini
juga yang membuat saya berpikir bahwa paradigma ‘satu kepala 10 juta’ yang
sering disampaikan di Indonesia adalah energi negatif yang tak sadar terus
tersebar. Well, pemerintah kita memang berhutang, dan kita tak tahu hutang itu
dikemanakan dan untuk apa. Tapi, paradigma bahwa ini adalah negara kita dan kita
jugalah yang menanggung segala susah dan duka negara ini harus ditanamkan. Agar
pikiran positif bahwa negara kita bisa bangkit, juga bisa tersampaikan ke
setiap pikiran orang-orang.
Tabik.
2012년05월18일 (금) 오후 10:15
기숙사에서
0 komentar:
Posting Komentar