rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Jumat, 24 Februari 2012

#NegeriOrang Part 1: Lepas Landas

Bukan, salah ketika saya mengira bahwa saya tidak akan membayangkan saat-saat seperti ini. Saya sadar ini adalah mimpi saya sejak menginjak sma, dan saya tahu bahwa sejak saat itulah saya membayangkan saat-saat seperti ini.

Korea. Akhirnya lepas landas juga.
Penat, jelas. Setelah melalui begitu banyak tahapan hingga pada akhirnya saya terduduk dalam pesawat Garuda Indonesia tujuan Incheon International Airport, Seoul. Proses seleksi, paspor, tiket, visa, dan urusan tetek bengek lainnya. Hingga saya sadari bahwa ternyata bukan persoalan mudah meninggalkan kampung halaman.



Paspor, Jalan Kaliurang—Jalan Solo, erotisme melawan panas dan ganas
Mulai dari mengurus paspor—yang sesungguhnya tidak bisa dikatakan sulit—namun cukup membuat waktu saya tersita. Proses pembuatan yang seharusnya hanya memakan waktu lima hari, molor menjadi enam hari. Apa alasannya sampai saat ini saya tidak tahu. Cukup berat melalui jalan Solo menuju kantor Imigrasi, terkadang dengan angkot—yang saya harus bertanya kepada kondektur—, terkadang dengan motor yang cukup membuat telapak tangan saya terbakar. Tapi ketika akhirnya paspor sudah ada di tangan, maka tidak ada kata lain selain lega. Lega akhirnya satu tahapan selesai.

Wanna More.?

Kenapa Kita Tak Pernah Romantis?



Kenapa kita tak pernah romantis?
Hanya kata-kata berloncatan membayangi benak yang malu
Hanya kata-kata mengalungi jiwa yang terombang sepi
Hanya kata-kata
Sungguh tak romantis

Kenapa kita tak pernah romantis?
Tak romantis mengingati wajah yang selalu terbayang dalam rabithah
Mengingati wajah yang selalu terbayang ketika suatu rasa menyelimuti
Hanya fatamorgana
Sungguh tak romantis

Kenapa kita tak pernah romantis?
Hanya ketika jatuh sakit nun jauh di sana merasai pula
Hanya ketika bangun bahagia nun jauh di sana merasai pula
Hanya jatuh dan bangun
Sungguh tak romantis

Wanna More.?